Wahai Sang Pengisi Ruang Hati
Wahai sang pengisi ruang hati,
mampukah dirimu menghadapi kekosongan ini?
mampukah dirimu bertarung dengan segala ketidaktahuan ini?
mampukah kau mengacuhkan hati yang disini?
mampukah kau berlaga sendirian di belantara garang?
Wahai sang pengisi ruang hati,
kata ini tidak kan cukup menyatakannya,
pun ribuan bahasa pun belum mampu lafalkannya,
ketika kecewamu mampu mengalirkan sesal q,
ketika diam itu menjadikan hukuman berat bagi q,
ketika tiada mampu selintas pun q abaikanmu,
ketika hanya bahagiamu yang q damba,
ketika hanya segala baik bagimu yang menjadi tujuan,
ketika hanya senyummu yang mereda gundah,
ketika hanya kamu, dan hanya kamu..
Wahai sang pengisi ruang hati,
semua tidak akan pernah sama lagi,
ya q akui dulu aq memang mampu berkelana sendiri,
ya q akui dulu habis bertahun q mampu lalui,
ya q akui ketika itu q seakan nda butuh lelaki,
ya q akui ketika itu aq memang setegar karang.
Wahai sang pengisi ruang hati,
memang semua tidak akan pernah sama lagi,
kini q miliki cinta yang bertuliskan namamu,
kini q miliki hari2 yang beserta hatimu,
kini q miliki doa doa yang terlantun untukmu,
kini q miliki jiwa dan raga yang lemah tanpamu.
Wahai sang pengisi ruang hati,
qt lalui hari hari saling menguntai mimpi,
qt lalui malam malam berbagi keluh dan resah,
qt lalui detak detak ketakutan,
qt lalui hingar bingar keriangan,
qt lalui euforia tak berujung atas nama cinta,
qt lalui semuanya dalam tiap jengkal waktu,
dalam kebersamaan, dalam keyakinan,
bersamamu dalam lengang dan senyap,
mengikuti denting hati yang saling berirama,
mengusik rindu dan menggelitik angan.
Wahai sang pengisi ruang hati,
q tahu q mulai pertaruhkan diri q atas mu,
tak bisa lagi aq tanpamu,
tak mampu lagi aq jauh darimu,
segala terasa gamang dan kelu mengiring ketidaktahuan q,
sesal q jika menjadi alasan pedih dan kecewamu.
Wahai sang pengisi ruang hati,
janganlah letih mengajari q mencintaimu,
janganlah lepaskan genggam tanganmu,
janganlah kau tepis peluk hangatmu,
sungguh q tak mampu lalui tanpamu..
sungguh q tak sanggup berada dsini tanpamu..
maafkanlah aq..
[Givaldi]
Wahai sang pengisi ruang hati,
mampukah dirimu menghadapi kekosongan ini?
mampukah dirimu bertarung dengan segala ketidaktahuan ini?
mampukah kau mengacuhkan hati yang disini?
mampukah kau berlaga sendirian di belantara garang?
Wahai sang pengisi ruang hati,
kata ini tidak kan cukup menyatakannya,
pun ribuan bahasa pun belum mampu lafalkannya,
ketika kecewamu mampu mengalirkan sesal q,
ketika diam itu menjadikan hukuman berat bagi q,
ketika tiada mampu selintas pun q abaikanmu,
ketika hanya bahagiamu yang q damba,
ketika hanya segala baik bagimu yang menjadi tujuan,
ketika hanya senyummu yang mereda gundah,
ketika hanya kamu, dan hanya kamu..
Wahai sang pengisi ruang hati,
semua tidak akan pernah sama lagi,
ya q akui dulu aq memang mampu berkelana sendiri,
ya q akui dulu habis bertahun q mampu lalui,
ya q akui ketika itu q seakan nda butuh lelaki,
ya q akui ketika itu aq memang setegar karang.
Wahai sang pengisi ruang hati,
memang semua tidak akan pernah sama lagi,
kini q miliki cinta yang bertuliskan namamu,
kini q miliki hari2 yang beserta hatimu,
kini q miliki doa doa yang terlantun untukmu,
kini q miliki jiwa dan raga yang lemah tanpamu.
Wahai sang pengisi ruang hati,
qt lalui hari hari saling menguntai mimpi,
qt lalui malam malam berbagi keluh dan resah,
qt lalui detak detak ketakutan,
qt lalui hingar bingar keriangan,
qt lalui euforia tak berujung atas nama cinta,
qt lalui semuanya dalam tiap jengkal waktu,
dalam kebersamaan, dalam keyakinan,
bersamamu dalam lengang dan senyap,
mengikuti denting hati yang saling berirama,
mengusik rindu dan menggelitik angan.
Wahai sang pengisi ruang hati,
q tahu q mulai pertaruhkan diri q atas mu,
tak bisa lagi aq tanpamu,
tak mampu lagi aq jauh darimu,
segala terasa gamang dan kelu mengiring ketidaktahuan q,
sesal q jika menjadi alasan pedih dan kecewamu.
Wahai sang pengisi ruang hati,
janganlah letih mengajari q mencintaimu,
janganlah lepaskan genggam tanganmu,
janganlah kau tepis peluk hangatmu,
sungguh q tak mampu lalui tanpamu..
sungguh q tak sanggup berada dsini tanpamu..
maafkanlah aq..
[Givaldi]