Rasa Ini
Di setiap pagi kau lah yang selalu di ingatan ku
Di setiap senja kau pula lah yang ada di pikiran ku
Di setiap senja kau pula lah yang ada di pikiran ku
Menggelayut di setiap langkah-langkah ku
Cantik nan indah tiada tara
Perasaanku pada mu kurasa tak terhingga
Kau begitu sempurna tiada cela
Menyiram keelokan sepanjang kehidupanku
Kau menambah indah hari-hari ku
Telah kunyatakan disaksikan langit dan buana,
gunung dan sungai, bayu dan banyu dikau lah pujaan hatiku
Cantik nan indah tiada tara
Perasaanku pada mu kurasa tak terhingga
Kau begitu sempurna tiada cela
Menyiram keelokan sepanjang kehidupanku
Kau menambah indah hari-hari ku
Telah kunyatakan disaksikan langit dan buana,
gunung dan sungai, bayu dan banyu dikau lah pujaan hatiku
Tak akan pernah ada rasa sesal di hati
Tak akan pernah ada rasa sakit lagi
Mawar jelita merekah indah
Tersentuh senyuman mu
Yang manis begitu juga dengan hati ini
Tubuh ku bergetar setiap kupanggil namamu
Hatiku berdebar di rasuk cinta akan dirimu
Hidup matiku untuk mu...
Untuk mu Givrina
Tak akan pernah ada rasa sakit lagi
Mawar jelita merekah indah
Tersentuh senyuman mu
Yang manis begitu juga dengan hati ini
Tubuh ku bergetar setiap kupanggil namamu
Hatiku berdebar di rasuk cinta akan dirimu
Hidup matiku untuk mu...
Untuk mu Givrina
AKU TAK ‘KAN BERHENTI MENCINTAIMU
Apa yang mesti kukatakan padamu saat Rindu menikam langit?
Ketika deru metropolitan tak lagi menyisakan arti
Dan temaram lampu jalan hanya menyinari kehampaan
Adalah kau, dindaku,
yang melebur satu dalam sukmaku
mengalirkan kemuliaan cinta
pada sungai kasih yang engkau bentangkan
Di hatiku, yang mendambamu, dari detik ke detik
Ketika deru metropolitan tak lagi menyisakan arti
Dan temaram lampu jalan hanya menyinari kehampaan
Adalah kau, dindaku,
yang melebur satu dalam sukmaku
mengalirkan kemuliaan cinta
pada sungai kasih yang engkau bentangkan
Di hatiku, yang mendambamu, dari detik ke detik
Jika saja gerimis malam ini tak segera usai
Aku akan tetap mengurainya satu demi satu
menjadi noktah-noktah kecil berwarna cemerlang
Lalu melukisnya dikanvas langit
menjadi gambaran wajahmu
Dengan ukiran bulan sebagai senyummu
Lalu melukisnya dikanvas langit
menjadi gambaran wajahmu
Dengan ukiran bulan sebagai senyummu
Apa yang mesti kunyatakan padamu saat sunyi menyesak dada?
ketika kutangkap dan kudekap bayangmu di relung kamar
pada senja merah yang menggetarkan
Adalah kau, dindaku,
Bunga mimpiku dari malam ke malam
yang memberi seribu makna dari kelembutan matamu
Sungguh, aku hanya punya cinta sederhana untukmu
yang telah kurajut dengan benang-benang kesetiaan
Dan kujalin indah hingga kau kujelang
Pada waktunya kelak
Kita songsong cakrawala membuka tirai pagi
Dengan terik sinarnya yang menyejukkan hati
Lalu biarkan aku membawamu terbang
Menyusuri pelangi dan melintasi mega
Sambil kubisikkan lirih ditelingamu:
“Aku tak akan berhenti mencintaimu”
[yang mencintaimu]
0 comments:
Post a Comment