= Ibu Itu Menangis Lagi =
Hati q berdebar, Hati q bergetar,
Q pikir ini hanya aq dan Q pikir memang aq,
Debar dan getar rindu yang q tahankan,
Air mata yang sempat q abaikan,
Mimpi dan pertanda yang q coba untuk lepaskan,
Namun q salah,
Q salah menjauh dari beliau,
Nyata beliau masih menunggu, bahkan mencari,
Bahkan beliau menangis,
Atas aq..
Mendengar suara beliau di ujung sana,
Terdengar jelas, sangat jelas,
Parau oleh limpahan air mata yang ditahannya,
Bergetar oleh segenap kerinduan,
Hingga tanpa mampu berkata,
Hanya diam namun hati menangis,
Mengutarakan rindunya yang menyakitkan,
Menyampaikan sakitnya yang tak terungkapkan.
Ibu, maafkan aq..
Rindu ibu sama dengan rindu q,
Pun disini q hanya mampu mendoakan Ibu dsetiap
lepas sujud,
Q mengerti Bu,
Meski Ibu nda berkata,
Hati q pun menangis Mendengar Ibu,
Namun q tahankan agar Ibu pun kuat,
Q mengerti semuanya, meski dalam diam Ibu,
Q iza membaca hati Ibu.
Bukan q melupakan Ibu,
Pun bukan untuk mengabaikan Ibu,
Hanya saja belum lah tepat untuk q hadir disana,
Hanya saja belum lah tepat memaksakan untuk ada,
Yakin q Ibu pun tahu keadaan itu,
Meski sebenarnya q pun nda ada henti mengingat
Ibu,
Namun masih hanya sebatas ini yang mungkin.
Ibu yang sabar ya,
Q masih dsini dan pasti akan hadir lagi untuk ibu,
Namun di keadaan yang jauh lebih baik lagi.
Masih terlafal nama ibu dalam doa2 q,
Masih merindu raga ini untuk memeluk Ibu,
Masih merasa hati ini atas panggilan rindu Ibu.
[pipiholic]
Hati q berdebar, Hati q bergetar,
Q pikir ini hanya aq dan Q pikir memang aq,
Debar dan getar rindu yang q tahankan,
Air mata yang sempat q abaikan,
Mimpi dan pertanda yang q coba untuk lepaskan,
Namun q salah,
Q salah menjauh dari beliau,
Nyata beliau masih menunggu, bahkan mencari,
Bahkan beliau menangis,
Atas aq..
Mendengar suara beliau di ujung sana,
Terdengar jelas, sangat jelas,
Parau oleh limpahan air mata yang ditahannya,
Bergetar oleh segenap kerinduan,
Hingga tanpa mampu berkata,
Hanya diam namun hati menangis,
Mengutarakan rindunya yang menyakitkan,
Menyampaikan sakitnya yang tak terungkapkan.
Ibu, maafkan aq..
Rindu ibu sama dengan rindu q,
Pun disini q hanya mampu mendoakan Ibu dsetiap
lepas sujud,
Q mengerti Bu,
Meski Ibu nda berkata,
Hati q pun menangis Mendengar Ibu,
Namun q tahankan agar Ibu pun kuat,
Q mengerti semuanya, meski dalam diam Ibu,
Q iza membaca hati Ibu.
Bukan q melupakan Ibu,
Pun bukan untuk mengabaikan Ibu,
Hanya saja belum lah tepat untuk q hadir disana,
Hanya saja belum lah tepat memaksakan untuk ada,
Yakin q Ibu pun tahu keadaan itu,
Meski sebenarnya q pun nda ada henti mengingat
Ibu,
Namun masih hanya sebatas ini yang mungkin.
Ibu yang sabar ya,
Q masih dsini dan pasti akan hadir lagi untuk ibu,
Namun di keadaan yang jauh lebih baik lagi.
Masih terlafal nama ibu dalam doa2 q,
Masih merindu raga ini untuk memeluk Ibu,
Masih merasa hati ini atas panggilan rindu Ibu.
[pipiholic]
0 comments:
Post a Comment