Bukan Sebagai Siapapun
Disinilah perih yang tak pernah tertulis.
Terperangkap dalam lingkar kenistaan,
Dimana tikaman-tikaman hasratnya goreskan luka,
Tersayat, terperi dan tak terungkap..
Jauh tentang silam,
Kecintaan tentang hujan, malam, airmata dan darah,
Menjadi tinta q untuk merangkaikan puitis.
Pun seperti pesakitan yang terseok-seok atas nama cinta,
Tenggelam dalam pusaran yang tak bertepi.
Mengenai seorang yang tidak menyukai keterjagaan,
Yang berada dalam dunianya sendiri siang maupun malam,
Membangun kubah2 mimpi yang semakin tinggi dan megah,
Namun begitu gulita di dalamnya..
Hari-harinya telah terwakili oleh awan hitam,
Mengantarnya pada mimpi berkepanjangan yang menghanyutkan,
Bahkan, mempermainkan segala indra yang terpejam..
Terciptalah satu puisi tersunyi dari hati anak manusia,
Yang di rahmati segala kehampaan,
Untuk kemudian pergi setelah hadir bukan sebagai siapa-siapa.
0 comments:
Post a Comment